LAMBANG DARI DUNIA

DANIEL 2 

 


Di dalam Daniel pasal dua, dimulai dengan kerajaan dunia yang pertama (Babil) sesudah air bah, kita memperoleh sejarah dunia semenjak dari sana sampai kepada kedatangan Kristus yang kedua kali, atau sampai kepada akhir dunia ini, yang ditunjukkan dalam bentuk sebuah patung logam yang besar, "Ya Tuanku, dalam tuanku melihat-lihat itu, maka tiba-tiba ada sebuah patung besar. Patung yang besar ini, yang keindahannya adalah sempurna berdiri di hadapan tuanku, dan bentuknya adalah hebat. Kepala patung ini terbuat dari emas murni, dadanya dan lengannya dari perak, dan pahanya dari tembaga, kakinya dari besi, kakinya sebagian dari besi dan sebagiannya dari tanah liat. Dalam tuanku melihat-lihat itu kemudian sebuah batu terpotong keluar tanpa pertolongan tangan, yang menimpa patung ini pada kakinya yang berasal dari besi dan tanah liat itu, dan dihancurkannya akan dia ..... Maka dalam zaman raja-raja ini oleh Allah yang di sorga akan didirikan sebuah kerajaan yang tidak akan pernah dapat dibinasakan; maka kerajaan itu tidak akan diserahkan kepada bangsa lain, tetapi ia itu akan menghancurkan dan meniadakan semua kerajaan ini, dan ia sendiri akan berdiri untuk selama-lamanya. Karena sebagaimana tuanku melihat batu itu terpotong keluar dari gunung tanpa pertolongan tangan, dan bahwa ia itu menghancurkan besi, tembaga, tanah liat, perak, dan emas; maka Allah yang besar telah memberitahukan kepada raja apa yang kelak akan jadi kemudian; dan mimpi itu adalah pasti, dan interpretasinya pun adalah benar." (Daniel 2 : 31 - 34, 44, 45).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Emas, perak, tembaga, dan besi telah diinterpretasikan melambangkan Babil, Medo-Persia, Gerika dan Romawi. Campuran besi dan tanah liat - yaitu kaki dan jari-jari - kerajaan-kerajaan yang ada sekarang yang datang setelah keruntuhan Romawi. Betapa indahnya nubuatan ini, demikian sederhananya dan benar. Tetapi patung yang besar ini hanya mengungkapkan kerangka dari sejarah dunia kita yang ada.

 

 

 

Di dalam Daniel pasal tujuh kita memperoleh juga susunan kronologis yang sama dalam bentuk simbol-simbol dari berbagai binatang buas. Alasan bagi adanya penyalinan ini ialah untuk mengungkapkan secara terinci peristiwa-peristiwa sejarah yang akan jadi dalam kerangka dari patung besar itu. "Maka jawab Daniel, katanya: Aku tampak dalam khayalku pada malam, maka tengoklah, telah turun empat angin dari langit yang menimpa ke atas lautan yang luas. Maka empat binatang buas yang besar-besar naik dari dalam laut itu, yang satu berlainan dari pada yang lainnya. Yang pertama itu seperti singa dan ia bersayap seperti burung garuda; maka kulihat sampai tercabut sayap-sayap itu, lalu ia itu diangkat dari bumi, dan dibuat berdiri pada kakinya seperti manusia, dan diberikan kepadanya hati manusia. Maka tengoklah seekor binatang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang, maka berdirilah ia pada sisi yang satu, dan ada tiga tulang rusuk dalam mulutnya di antara gigi-giginya, maka kata mereka kepadanya demikian, bangkitlah, makanlah olehmu daging yang banyak. Kemudian dari pada ini kulihat, bahwasanya ada pula seekor binatang yang lain, seperti harimau kumbang rupanya, dan padanya ada empat sayap burung pada belakangnya; dan lagi ia berkepala empat; maka telah diberikan kepadanya pemerintahan. Kemudian dari ini aku lihat dalam khayal pada malam hari bahwa sesungguhnya ada binatang yang ke empat, mengerikan dan hebat, dan sangat kuat rupanya; maka ia itu memiliki gigi-gigi besi yang besar-besar; maka ditelan olehnya dan dihancurkannya, dan dipijak-pijaknya dengan kakinya semua yang tersisa; maka berlainanlah ia dari pada segala binatang yang mendahuluinya; dan ia memiliki sepuluh tanduk. Maka sementara aku mengamat-amati tanduk-tanduk itu, maka tengok, muncullah di antara tanduk-tanduk itu sebuah tanduk kecil lainnya, olehnya juga tiga tanduk dari tanduk-tanduk yang terdahulu itu tercabut sampai dengan akar-akarnya; maka sesungguhnya pada tanduk yang kecil ini terdapat mata seperti mata manusia dan suatu mulut yang membicarakan perkara-perkara yang besar-besar." (Daniel 7 : 2 - 8).