BAB V
 

NUBUATAN DARI YEHESKIEL
PASAL EMPAT


 

(Apa yang akan terjadi dalam masa 390 hari itu)

 

"Karena sudah kupikulkan atasmu tahun-tahun kesalahan mereka itu, sesuai dengan bilangan segala hari itu, yaitu tiga ratus sembilan puluh hari lamanya; demikianlah kamu akan menanggung kesalahan isi rumah Israel. Dan setelah sudah kamu menggenapi segala hari itu, maka pada kedua kalinya hendaklah kamu berbaring pada sisi kananmu, maka kamu akan menanggung kesalahan isi rumah Yehuda empat puluh hari lamanya; tiap-tiap setahun sudah kujadikan bagimu akan sehari," Yeheskiel 4 : 5, 6. Nubuatan Yeheskiel pasal 4 menemukan kegenapannya dalam sejarah kita. Nubuatan ini tidak mungkin menunjuk kepada Israel badani, walaupun ia juga membicarakan suatu periode dari 430 tahun dalam cara yang hampir sama dengan nubuatan yang dibuat bagi Ibrahim. "Maka firman Tuhan kepada Ibrahim : Ketahuilah olehmu dengan pasti bahwa keturunanmu akan menjadi orang dagang di dalam sebuah negeri yang bukan kepunyaan mereka, dan mereka akan diperhambakan oleh orang isi negeri itu dan mereka akan dianiaya empat ratus tahun lamanya." Kejadian 15 : 13. Tetapi Keluaran 12 : 40 mengatakan : "Kini perantauan bani Israel, yang tinggal di Mesir, adalah empat ratus tiga puluh tahun lamanya." Demikianlah nubuatan kepada Ibrahim itu telah dibuat dalam dua bagian, pertama adalah 400 tahun, dan kemudian sampai 430 tahun. Nubuatan Yeheskiel telah dibuat dengan cara yang tepat sama dalam dua bagian, tetapi tidak dengan jumlah tahun yang sama pada setiap bagiannya. Gantinya 400 tahun, kita memperoleh 390 tahun, dan gantinya 30 tahun, kita memperoleh 40 tahun, menghasilkan jumlah 430 tahun yang sama untuk masing-masing persoalan. Jika nubuatan ini memiliki suatu petunjuk kepada nubuatan yang dibuat kepada Ibrahim, maka sudah harus terdapat jumlah tahun yang sama dalam masing-masing bagian. Tetapi karena ini adalah tidak sama, maka ia itu tak dapat tiada harus dimaksudkan kepada suatu masa periode yang lain.

Kembali, nubuatan tentang Israel badani ialah, bahwa mereka harus merantau dan mengalami penderitaan 430 tahun lamanya, tetapi nubuatan Yeheskiel ini mengatakan di dalam ayat 13 : "Maka Tuhan berfirman : Bahkan demikianlah bani Israel akan makan roti mereka yang telah dinajiskan di antara orang-orang Kapir, ke mana Aku akan menghalau mereka itu." Oleh sebab itu nyatalah, bahwa nubuatan ini menunjuk kepada suatu masa periode dan pengalaman yang lain daripada pengalaman Israel di negeri Mesir itu. Nubuatan yang dibuat bagi Ibrahim mengenai 430 tahun itu berakhir pada saat bani Israel keluar dari negeri Mesir, yang mana sesuai dengan kronologis Alkitab (urut-urutan sejarah Alkitab versi King James) adalah pada tahun 1491 sebelum TM. Sesuai dengan urut-urutan sejarah yang sama, periode 430 tahun dari bani Israel itu telah berakhir 896 tahun lebih dulu daripada sewaktu Yeheskiel memperoleh khayal nubuatannya itu, dan ia menempatkan nubuatan ini untuk hari depan, sebab dalam gramatika kata-katanya ia menggunakan masa yang akan datang (future tense). "Bahkan demikianlah bani Israel akan makan roti mereka yang telah dinajiskan." Jadi adalah sama sekali tidak mungkin bagi seseorang untuk mengambil kesimpulan bahwa kedua nubuatan ini membicarakan periode dan pengalaman yang sama dari Israel di negeri Mesir.

Periode ini (oleh Yeheskiel) tidak dimaksudkan kepada Israel badani di masa Yeheskiel, sebab Tuhan berfirman (Yeheskiel 4 : 5): "Karena sudah Ku pikulkan atas kamu tahun-tahun kesalahan mereka itu, sesuai dengan bilangan segala hari itu, yaitu tiga ratus sembilan puluh hari lamanya; demikianlah kamu akan menanggung kesalahan isi rumah Israel." Di dalam ayat ini Tuhan berfirman 390 hari (atau tahun) itu adalah bagi kesalahan isi rumah Israel, tetapi di dalam ayat berikut periode 40 tahun dimaksudkan kepada Yehuda. "Dan setelah sudah kamu menggenapi segala hari itu, maka pada kedua kalinya hendaklah kamu berbaring pada sisi kananmu, maka kamu akan menanggung kesalahan isi rumah Yehuda empat puluh hari lamanya." Oleh sebab itu, kepada Israel dan Yehudalah yang ditujukan.

Kerajaan dari dua belas suku bangsa Israel itu telah terbagi menjadi dua bagian dalam tahun-tahun permulaannya, yaitu Israel dan Yehuda. Tetapi pada waktu Yeheskiel memperoleh khayalnya ini terdapat hanya satu bagian saja, sebab bagian lainnya yang terdiri dari sepuluh suku bangsa itu telah dikalahkan dan dibawa pergi dalam tahun 721 sebelum TM, 126 tahun sebelum nubuatan ini dibuat, sesuai dengan urut-urutan sejarah yang sama. Karena berlaku untuk masa yang akan datang, maka nubuatan ini tidak mungkin menunjuk kepada Israel badani. Periode 430 tahun ini belum pernah berlaku terhadap sesuatu sejarah manapun juga, atau pun umat manapun di masa yang telah lalu, maka sebab itu belum pernah dapat dijelaskan, sama halnya seperti banyak lagi nubuatan lainnya yang belum pernah dimengerti sebelum semua itu menemui kegenapannya. Jika masa kegenapannya telah sampai, maka hanya pada waktu itulah kita akan mengerti ramalan ini.

Kita akan mulai dengan ayat yang ke empat dan seterusnya (kita akan kemudian mengambil tiga ayat yang pertama, dan terakhir dua ayat). Israel badani adalah sebuah contoh dari Israel yang dijanjikan (mereka 144.000) itu, seperti yang dijelaskan pada Bab IV. Pengalaman bani Israel di Mesir adalah sebuah gambaran photo dari hal gereja kita, demikianlah pengalaman mereka itu sedang dikemukakan kembali secara terperinci oleh umat ini, maka jika terdapat adanya hanya 430 tahun yang berkaitan dengan Israel badani, maka masa periode yang sama itu pun harus dikaitkan dengan Israel yang benar. Periode 430 tahun (oleh Ibrahim) tidak akan hanya berkepentingan dengan Israel yang dahulu, melainkan juga dengan Ibrahim, Ishak, dan Yakub. Nubuatan kepada Ibrahim mengenai 430 tahun itu dimulai dengan panggilan kepadanya untuk keluar dari Ur, dan berakhir di Gunung Sinai; tetapi 430 tahun ini yang berakhir di Gunung Sinai adalah sebuah lambang seperti yang dijelaskan pada paragraf "430 tahun perantauan dan penderitaan".

Empat ratus tiga puluh tahun simbolis yang dinubuatkan bagi Ibrahim itu dimulai sebenarnya (dalam sejarah kita) dengan Martin Luther, sesuai dengan yang dijelaskan pada Bab IV judul paragraf "430 Tahun perantauan dan penderitaan". Oleh karena itu kedua nubuatan itu — yang satu kepada Ibrahim dan yang satunya kepada Yeheskiel —— menunjuk kepada periode yang sama dalam sejarah kita. Nubuatan kepada Ibrahim itu berdiri sebagai contoh, tetapi nubuatan yang satunya lagi merupakan sebuah nubuatan yang langsung dan keduanya berjalan sejajar dalam sejarah kita. Kita boleh saja mengira periode 390 tahun itu dimulai kira-kira dalam tahun 1500 TM, (pada waktu Luther menemukan Alkitab), dan berakhir dalam tahun 1890 TM, dimana periode 40 tahun itu dimulai yang akan berakhir dalam tahun 1930. Tetapi kita tidak dapat menunjukkan dengan tepat hari atau bulan, ataupun tahun, sebab (1) kita tidak mengetahui dengan tepat hari dari panggilan Luther itu; (2) sebab nubuatan menggunakan tahun Yahudi, atau mungkin tahun Iberani, oleh sebab itu, adalah masalah bulan yang belum dapat kami tentukan. Mungkin ia itu dapat berlangsung sampai tahun 1931, atau pun kemudian kalau saja peristiwa-peristiwa yang bertepatan waktu seperti yang dijelaskan pada bagan di akhir Bab IV, bukan rencana Ilahi untuk menunjukkan kenyataan ini. Pertanyaan mungkin timbul, 'Mengapakah Allah mau membuat suatu nubuatan rangkap bagi perkara yang sama? Jawabannya adalah, karena nubuatan yang lama itu (contoh) hanya memberikan rincian-rincian semenjak dari permulaan pekabaran malaikat yang ketiga sampai kepada kegenapan dari Yeheskiel pasal 9. Nubuatan dari Yeheskiel memberikan informasi terperinci semenjak dari permulaan reformasi Luther sampai kepada Yeheskiel pasal 9, pembubuhan tanda mereka yang 144.000 itu, serta terbukanya gulungan suratan itu. ("Belum semua yang berhubungan dengan masalah ini akan dimengerti, atau tidak akan ia itu dipahami sampai kelak terbukanya gulungan suratan itu." Testimonies, jilid 6, halaman 17.)

Telah dijelaskan hal itu bahwa ada suatu periode 430 tahun semenjak dari reformasi oleh Luther sampai kepada pembersihan sidang, seperti yang akan kami buktikan melalui nubuatan Yeheskiel yang kami kutip di sini. "Hendaklah engkau berbaring pada sisi kirimu dan bubuhlah padanya kesalahan isi rumah Israel; sesuai dengan bilangan hari engkau berbaring pada sisimu itu engkau akan menanggung kesalahan mereka itu. Karena sudah Ku pikulkan atasmu tahun-tahun kesalahan mereka itu, sesuai dengan bilangan segala hari itu, yaitu tiga ratus sembilan puluh hari lamanya; demikianlah engkau akan menanggung kesalahan isi rumah Israel. Dan setelah sudah engkau menggenapi segala hari itu, maka pada kedua kalinya hendaklah engkau berbaring pada sisi kananmu, maka engkau akan menanggung kesalahan isi rumah Yehuda empat puluh hari lamanya; tiap-tiap setahun sudah Ku jadikan bagimu akan sehari. Dan lagi hendaklah diambil olehmu akan gandum, dan syeir, dan kacang, dan miju, dan sekui, dan cawak, masukkanlah dia dalam sebuah bejana dan buatkanlah roti daripadanya akan dirimu; maka selama bilangan segala hari engkau berbaring pada sisimu yang satu itu, tiga ratus sembilan puluh hari lamanya hendaklah engkau makan dia. Maka makanan yang akan kau makan itu hendaklah beratnya diukur, yaitu dua puluh syikal sehari, dan hendaklah engkau makan dia tiap-tiap waktu sedikit. Dan lagi air pun hendaklah kau minum dengan takarannya, yaitu seperenam hin, tiap-tiap waktu sedikit." -- Yeheskiel 4 : 4 - 6, 9 - 11.

Yeheskiel telah diperintahkan untuk berbaring pada sisi kirinya selama 390 hari selama mana ia harus makan dan minum. Sesudah berakhir 390 hari itu ia harus berbalik pada sisi kanannya dan berbaring selama 40 hari, tetapi selama waktu ini ia tidak boleh makan. Menurut bagian terakhir dari ayat 6, 390 hari itu adalah 390 tahun yang sebenarnya. Sebagaimana sudah kami aplikasikan, 390 tahun itu dimulai dengan Luther dan berakhir dalam tahun 1890. Selama masa periode ini Yeheskiel telah diberitahu supaya makan dan minum selagi ia masih berbaring pada sisi kirinya. Apakah yang diberitahukan kepadanya untuk dimakan? Ada enam macam makanan; yaitu gandum, syeir, kacang, miju, sekui dan cawak. Kita tidak akan mengerti apakah keenam jenis ini akan merupakan makanan pokok untuk menunjang kehidupan fisik, namun sebagai lambang-lambang dari makanan rohani (doktrin-doktrin) yang terdiri dari enam jenis untuk menunjang kehidupan rohani. Kalau saja semua ini bukan lambang-lambang kebenaran, maka Tuhan tidak akan meminta Yeheskiel untuk mencarikan sejumlah tertentu biji-bijian, dan bahwa ia harus memasukkan semuanya itu ke dalam sebuah bejana, lalu membakarnya menjadi sesuatu kue, lalu memakannya pada sesuatu waktu, dengan sesuatu cara tertentu, dengan suatu takaran air yang tetap ukurannya. Enam doktrin ini dapat ditunjukkan dengan enam langkah maju (Reformasi); yaitu suatu usaha untuk membawa sidang kepada keadaannya yang suci.

GANDUM, LAMBANG DARI IMAN

Bagian pertama dari makanan rohani atau kebenaran yang akan kita peroleh, yang dilambangkan oleh gandum itu, ialah "iman", seperti yang diajarkan oleh Luther, karena ajarannya adalah “Orang benar akan hidup oleh iman". Gandum yang melambangkan ajaran yang diberikan Luther kepada kita itu harus sempurna isinya untuk membuat suatu lambang yang sempurna dari ajaran itu. Perhatikanlah akan kebenaran tentang gandum itu sebagai berikut : Gandum selalu digunakan oleh semua generasi manusia, dan setiap orang menggunakannya, dan adalah sukar sekali hidup tanpa gandum. Demikian pula halnya, bahwa semua orang harus memiliki ajaran tentang "iman". Alkitab mengatakan, ‘Tanpa iman maka tidak mungkin untuk berkenan kepada-Nya'. Bukan hanya orang-orang Kristen, tetapi agama-agama lain pun harus memiliki iman, sama seperti mereka harus memiliki gandum. Bahkan orang kapir dan orang-orang yang tidak ber-Tuhan pun harus melaksanakan iman dalam cara apapun yang dipercayainya. Dapatlah kita saksikan bahwa Ilham telah menggunakan jenis lambang yang tepat untuk menunjukkan ajaran mengenai "iman" itu.

SYEIR, LAMBANG DARI ROH

Bagian makanan yang kedua, atau kebenaran yang akan kita peroleh dilambangkan oleh syeir. John Knox adalah orang yang kedua yang telah membuat langkah kedua oleh  mengajarkan ajaran yang dilambangkan oleh syeir, yaitu kebenaran tentang ”Roh Suci”. Syeir adalah tidak biasa atau tidak banyak digunakan seperti gandum. Pada kenyataannya hanya sedikit orang yang menggunakannya, maka karena itulah sangat jarang ada. Banyak orang tidak tahu apa syeir itu; demikian itu pula halnya dengan ajaran mengenai "Roh Suci". Sementara ajaran tentang Roh Suci dipercayai oleh beberapa orang Kristen, ia ini tidak diyakini oleh orang-orang lainnya. Ada banyak orang tidak mengerti apa kebenaran tentang Roh Suci itu, sama seperti halnya banyak orang tidak tahu apa sebenarnya syeir itu. Jadi, simbol yang melambangkan ajaran yang kedua adalah tepat, sama seperti juga yang pertama. Pengalaman Gideon dengan mimpinya orang Midian tentang kue syeir yang membalikkan perkemahan itu membuktikan hal yang sama. Bacalah Hakim-Hakim 7 : 13, 14.

KACANG, LAMBANG DARI KARUNIA

Kacang adalah sama seperti gandum biasa dan dimana-mana digunakan orang sepanjang semua generasi manusia. John Wesley, adalah orang yang ketiga yang telah bergerak sebagai seorang reformator yang besar, menciptakan langkah maju yang ketiga oleh  mengajarkan ajaran tentang "Karunia", yang dilambangkan oleh kacang. Semua orang percaya akan karunia. Sedemikian rupa, sehingga manusia tidak lagi takut akan Allah, dan mereka telah menyatakan hukum-Nya sebagai tidak berlaku lagi. Ia adalah sangat pemurah, dan sangat pengampun, demikian kata mereka, dan karena kita berada di bawah karunia, maka Allah tidak akan berbuat yang baik maupun yang jahat. Demikianlah orang-orang Kristen di zaman ini telah memutar-balikkan artinya yang sebenarnya, sama seperti halnya mereka semuanya mencintai kacang, tetapi telah memutar-balikkan namanya yang sebenarnya dengan cara menyebutkannya "daging babi dan kacang". Apa lagi lambang yang lebih cocok yang dapat dipilih untuk menunjukkan ajaran tentang karunia ini daripada yang telah dipilih oleh Allah sendiri?

MIJU, LAMBANG DARI BAPTISAN SECARA DISELAMKAN

Miju digunakan untuk melambangkan bagian kebenaran yang ke empat. Alexander Campbell adalah orang yang telah melakukan langkah maju yang ke empat oleh mengajarkan ajaran tentang baptisan secara diselamkan, yang dilambangkan oleh miju itu. Jenis miju itu yang melambangkan doktrin yang ke empat (baptisan secara diselamkan) adalah tidak dikenal atau digunakan sama seperti halnya dengan syeir; demikian pula dengan kebenaran tentang diselamkan itu. Baptisan secara diselamkan menurut metode yang dahulu itu tidak dipraktikkan secara umum, sama seperti juga halnya dengan miju adalah tidak digunakan secara umum. Sekali lagi Allah telah menggunakan jenis lambang yang tepat untuk menunjukkan bagian kebenaran ini.

SEKUI, LAMBANG DARI 2.300 HARI

Bagian kebenaran yang kelima dilambangkan oleh sekui, dan reformator yang kelima adalah William Miller. Ia mengajarkan nubuatan Daniel 8 : 14, yaitu ajaran tentang 2300 hari. Sekui adalah jarang sekali diketahui, dan orang-orang yang mengenalnya mengatakan bahwa ia itu tidak bernilai apa-apa, hanya suatu rumput liar yang hampir-hampir tidak bernilai apapun untuk ditanam, sehingga tidak disukai oleh setiap orang. Tetapi bagaimanapun juga itu adalah biji-bijian yang baik. Demikian itu pula halnya dengan doktrin yang diajarkan oleh Miller itu. Tidak seorang pun yang memerlukannya dan Masehi Advent Hari Ketujuh secara praktis adalah satu-satunya umat yang mengajarkannya. Orang-orang yang tidak mau menerima ajaran ini mengatakan, bahwa ia itu tidak ada gunanya, sehingga mereka menuduh Miller sebagai nabi palsu. Walaupun demikian itu adalah suatu nubuatan yang indah yang mengungkapkan suatu kebenaran yang besar, tetapi banyak orang tidak mau menerimanya. "Itu adalah tidak berguna, tanpa memiliki nilai kerohanian apapun, maka kami tidak memerlukannya", demikianlah seruan orang. Kembali orang akan bertanya, Dapatkah ditemukan suatu simbol yang lebih baik dari sekui untuk melambangkan ajaran tentang 2300 hari ini?


CAWAK, LAMBANG DARI SABAT
DALAM KAITANNYA DENGAN
KAABAH

Biji-bijian yang terakhir yang disebut di dalam nubuatan Yeheskiel ialah cawak, yang melambangkan kebenaran atau doktrin yang ke enam, yaitu kebenaran Sabat sebagaimana dalam terang yang diberikan oleh Nyonya Ellen G. White, dalam kaitannya dengan kaabah yang di dalam sorga. Definisi dari cawak menurut Standard Dictionary sebagai berikut: "Suatu jenis biji-bijian yang tingkatnya di antara gandum dan syeir........Itu adalah biji-bijian penting dari zaman Mesir kuno, mungkin merupakan gandum hitam di zaman Musa, tetapi dipelihara kini terutama di Swiss, Jerman selatan, dan Spanyol sebelah utara."
    
Cawak adalah suatu jenis biji-bijian dari zaman dahulu, digunakan di Mesir kuno di zaman Musa, dan itu adalah gandum hitam di zaman Yusup. Demikianlah dengan Sabat sebagai suatu kebenaran dari zaman dahulu yang berasal dari Taman Eden dan merupakan undang-undang yang terakhir dicatat di masa Kejadian. Itu adalah kebenaran di zaman Musa, orang pertama di dalam Alkitab yang telah melembagakan pemeliharaan Sabat itu. Cawak adalah sedikit lebih dikenal daripada sekui, dan memiliki sesuatu nilai tanaman, tetapi hanya di bagian-bagian dunia tertentu, sama seperti halnya Sabat adalah lebih dikenal daripada 2300 hari itu. Beranikah seseorang mengatakan bahwa semua ini bukanlah lambang-lambang yang tepat, atau bahwa itu hanya suatu interpretasi tertentu dari manusia, dan hanya suatu peristiwa, atau yang kebetulan jadi, lalu juga cocok dengan sedemikian tepatnya? Tetapi sedemikian jauh baharu hanya satu tahap yang telah dijelaskan.

SEMUANYA DI DALAM SATU BEJANA

Tuhan berfirman kepada nabi Yeheskiel : "Masukkanlah semuanya ke dalam sebuah bejana" (ayat 9). Sekarang akan dipikirkan apakah ia benar-benar telah memasukkan semua doktrin ini ke dalam sebuah bejana. Luther percaya kepada doktrin yang diajarkannya, tetapi musuh besar itu telah menghanyutkan sidang dengan penipuannya. Bukan dengan memperbincangkan kebenaran itu. Sekali-kali tidak. Melainkan dengan menganjurkan kepada orang banyak bahwa mereka kini telah memiliki semua kebenaran, dan bahwa mereka pasti adalah benar, sehingga dengan demikianlah mereka mengeraskan hatinya melawan lebih banyak lagi terang tambahan. Segera terang tambahan datang, tetapi Setan telah membanjiri sidang dengan agen-agennya, sehingga syakwasangka timbul melawan terang baru. Akibatnya ialah sebagian besar umat telah menolak kebenaran itu. Sebagian kecil mereka melihat terang itu, maka karena kasus itu adalah umum, mereka kemudian dipecat keluar oleh suara terbanyak sidang. Demikianlah perlu melahirkan sebuah pergerakan baru, atau organisasi gereja. Dan demikianlah pengalaman dengan sidang dalam setiap kali adanya kebenaran yang lebih maju sepanjang sejarah sampai kepada waktu kita sekarang.

Dengan cara yang sama, maka kebenaran yang telah dilambangkan oleh syeir itu (Roh) telah ditolak oleh orang-orang yang telah menerima doktrin yang dilambangkan oleh gandum (iman). Knox percaya kepada semua kebenaran yang diajarkannya dan juga kepada semua kebenaran yang diajarkan oleh Luther. Jadi demikianlah gandum dan syeir telah dimasukkan ke dalam sebuah bejana lalu dibawa ke tahap kedua.

Kita selanjutnya memperoleh kebenaran yang dilambangkan oleh kacang (karunia) dan yang disampaikan oleh Wesley. Wesley juga percaya kepada kebenaran-kebenaran yang telah diajarkan oleh Luther dan Knox yang dilambangkan oleh gandum dan syeir. Tahap ketiga dibuat, maka gandum, syeir, dan kacang berada di dalam satu bejana. Kebenaran yang ke empat telah dilambangkan oleh miju (baptisan secara diselamkan) dan telah diajarkan oleh Campbell, yang juga percaya kepada doktrin-doktrin Luther, Knox dan Wesley. Demikianlah gandum, syeir, kacang, dan miju telah dibawa ke tahap yang ke empat, dan dimasukkan di dalam satu bejana. Kebenaran yang kelima (2300 hari) telah dilambangkan oleh sekui, maka langkah maju ini telah dibuat oleh William Miller yang telah percaya kepada semua kebenaran yang dilambangkan oleh gandum, syeir, kacang, dan miju. Tahap kelima telah dibuat dan lima jenis makanan atau kebenaran itu telah dimasukkan ke dalam sebuah bejana.

Kita sekarang datang kepada jenis yang terakhir dari biji-bijian itu, yaitu "cawak" (Sabat), dalam kaitannya dengan pehukuman. Bukankah suatu kenyataan bahwa gereja Masehi Advent Hari Ketujuh percaya kepada semua kebenaran ini, yaitu: Gandum (iman), syeir (Roh Suci), kacang (karunia), miju (baptisan dengan cara diselamkan), sekui (2300 hari), cawak (Sabat, berikut kebenaran tentang kaabah)? Dapatlah diperhatikan, Tuhan berfirman, "Masukkanlah semuanya ke dalam sebuah bejana", Ia tidak berfirman ke dalam dua atau lebih, melainkan ke dalam sebuah bejana saja. Tidak ada terdapat umat yang lain selain hanya Masehi Advent Hari Ketujuh yang percaya kepada kebenaran 2300 hari itu (pembersihan kaabah), dan gereja (bejana) inilah yang mengajarkan keseluruhan enam doktrin itu sebagaimana telah dilambangkan oleh enam macam makanan itu. Jadi demikianlah nubuatan ini menemui kegenapannya dalam sejarah kita, dan kita terpesona dengan susah payah untuk memahami hikmat pengetahuan luas dari Tuhan Allah kita.

APAM SYEIR

Tuhan memberitahukan kepada Yeheskiel : "Hendaklah engkau makan dia sebagai apam syeir." Yeheskiel 4 : 12. Mengapakah gandum, kacang, miju, sekui dan cawak dibuat sebagai apam syeir? Mengapa tidak sebagai apam gandum, atau apam dari sesuatu biji-bijian lainnya? Kebenaran tentang Roh Suci telah dilambangkan oleh syeir; seperti dijelaskan pada judul paragraf "Syeir, lambang dari Roh". Karena alasan inilah Yeheskiel diberitahukan supaya membuatnya menjadi apam syeir, berarti kebenaran yang datang oleh kuasa Roh Suci, dan bukan oleh bantuan manusia.

"AKU AKAN MEMBUBUH TALI PADAMU"

Mengutip ayat 8, kita baca sebagai berikut : "Maka, tengoklah, Aku akan membubuh tali padamu, supaya jangan engkau berbalik dari sisimu yang satu kepada sisimu yang satunya sampai selesai engkau menggenapi segala hari pengepunganmu." Nabi itu akan berbaring pada sisi kirinya 390 hari lamanya. Selama masa ini ia akan makan berbagai jenis makanan itu. Tetapi mengapakah pada sisi kirinya? Mengapa tidak pada sisi kanan? Sebab simbol ini tidak akan tepat kalau saja ia berbaring pada sisi kanannya sambil makan. Lambung manusia itu adalah berbentuk seperti bulan sabit, dengan suatu leher yang sempit arah ke sebelah kanan sebagai jalan keluarnya. Jika seseorang berbaring pada sisi kirinya, maka jalan keluar lambungnya itu menghadap ke atas, berlawanan dengan gaya berat, sehingga akibatnya akan sukar bagi lambung untuk mengosongkan dirinya sendiri, yang mana akan membuat makanan tetap tinggal di dalamnya. Kalau bukan karena adanya tali-tali yang telah dibubuh Tuhan sekeliling Yeheskiel, maka ia sudah akan berbalik ke sisi kanannya, dengan demikian akan mengacaukan lambang ini. Artinya adalah, bahwa walaupun musuh yang besar itu mencoba memaksakan keluar setiap kebenaran dengan cara menimbulkan syakwasangka dan hasutan-hasutan, serta memecat keluar orang-orang yang mengajarkan kebenaran-kebenaran baru ini seperti akan hal yang sama dalam setiap kesempatan di masa lalu, namun Allah mengawasinya agar setiap kebenaran itu akan tetap bertahan sampai Ia selesai memasukkan semuanya ke dalam sebuah bejana, dan demikianlah halnya.

"HENDAKLAH ENGKAU MINUM JUGA AIR”

"Hendaklah engkau minum juga air dengan takarannya, yaitu seperenam hin, tiap-tiap waktu sedikit, hendaklah engkau minum." Ayat 11. Air apabila diminum akan memberikan kehidupan; tanpa air, maka tidak mungkin ada yang hidup. Kristus, sewaktu berbicara kepada perempuan yang di tepi sumur itu, berfirman : "Tetapi air yang akan Ku berikan kepadanya itu di dalam dirinya akan menjadi suatu mata air yang memancar sampai ke dalam hidup yang kekal." Yahya 4 : 14. Kristus menunjuk kepada "air" sebagai lambang dari kehidupan yang kekal. Arti daripada lambang meminum air bersama-sama dengan apam syeir ialah bahwa jiwa-jiwa akan diselamatkan oleh setiap kebenaran baru (Roh kehidupan).

MAKANAN SESUAI TIMBANGAN — AIR SESUAI TAKARAN

Yeheskiel 4 : 10, 11 berbunyi : "Maka makananmu yang akan kau makan itu hendaklah sesuai timbangannya ......... Engkau harus juga meminum air sesuai takarannya." "Takaran" dan "timbangan" adalah simbol-simbol yang menunjukkan bahwa Allah hanya akan memberikan kebenaran sesuai takarannya, setiap waktu sedikit. Sebagaimana terbaca dari nubuatan itu, "dari waktu ke waktu hendaklah engkau makan dan minum", maka demikian itulah Allah telah memberikan terang setiap waktu sedikit sejauh yang mampu kita menangkapnya. Terang itu telah datang dalam urut-urutan Alkitabnya yang tepat sebagai berikut : Iman, Roh, Karunia, Baptisan, masa akhir zaman dan Sabat (Istirahat).

Ibrahim, bapa dari segala orang beriman itu, adalah lambang dari iman; Ishak, lambang dari Roh Kebenaran (karena Alkitab mengatakan Ia telah lahir menurut kehendak Roh); Yakub, lambang dari karunia, (karena ia sebagai seorang berdosa, kalau bukan karena karunia Allah, maka ia tidak mungkin dapat berhasil). Pergerakan exodus adalah lambang bagi baptisan, karena kita baca di dalam 1 Korinthi 10 : 2 sebagai berikut : "Maka semua mereka itu telah dibaptiskan bagi Musa di dalam awan-awan dan di dalam laut." Kehidupan di padang belantara adalah lambang dari persoalan kaabah pada akhir dari 2300 hari itu; di padang belantara itulah maka kaabah samawi itu telah ditiru modelnya oleh kaabah di dunia. "Tanah perjanjian" ialah lambang dari peristirahatan Sabat. Di tanah perjanjian mereka akan beristirahat kalau saja mereka berhasil mengusir keluar orang-orang Kapir itu, tetapi karena sombong kebangsaan dan ketidak-percayaan, maka mereka telah gagal untuk memperoleh istirahat yang dijanjikan itu. Pendurhakaan Israel di tanah perjanjian adalah lambang dari kegagalan kita untuk mematuhi Allah di waktu ini.

PENJELASAN DARI AYAT-AYAT 12, 14, 15

Sesungguhnya nubuatan ini indah adanya, tetapi kini bagian yang menyedihkan akan diceritakan. Injil yang sedang akan dikutip ini barangkali belum pernah dibaca di depan umum, atau pun belum pernah disalin di dalam literatur manapun juga, tetapi jika ia itu tidak pernah dipelajari, untuk dibaca di depan umum, atau untuk diterbitkan, maka Allah tidak akan pernah menempatkannya di dalam Alkitab. Tetapi dengan adanya hal itu di dalam Alkitab, maka tak dapat tiada ia itu untuk sesuatu maksud, dan harus dipikirkan. Kutipan sebagaimana terdapat di dalam ayat-ayat 12, 14, 15 terbaca sebagai berikut : "Maka hendaklah engkau membakarnya dengan tahi yang keluar dari manusia di depan mata mereka itu. Kemudian kataku, Ya Tuhan Hua, bahwasanya jiwaku belum pernah menjadi najis; karena semenjak dari masa mudaku sampai kepada sekarang ini aku belum pernah makan bangkai atau barang binatang yang tercarik-carik; juga belum pernah masuk ke dalam mulutku daging yang haram. Lalu firman-Nya kepadaku, bahwasanya Aku telah memberikan kepadamu tahi lembu akan ganti tahi manusia, maka hendaklah engkau mempersiapkan rotimu dengannya."

Kepada nabi itu diberitahukan, bahwa ia tidak dapat menggunakan kayu, ataupun arang batu untuk membakar apamnya itu di atasnya, melainkan ia harus menggunakan "tahi yang keluar dari seseorang". Bagi Yeheskiel hal itu sangat menjijikkan, sehingga ia memohon agar kiranya dimaafkan untuk berbuat begitu. Tuhan kemudian memberi suatu kelonggaran, bukan karena dipaksa, melainkan hanya karena kepentingan Yeheskiel, dengan mengatakan kepada Yeheskiel supaya membakarnya dengan "tahi lembu".  Ayat 13  memberikan penjelasan mengenai lambang itu sebagai berikut : "Maka Tuhan berfirman : 'Demikianlah bani Israel akan makan roti mereka yang najis itu di antara segala bangsa Kapir'." Lambangnya adalah, bahwa setiap bagian kebenaran yang sejauh itu telah datang, telah dinajiskan, termasuk pula kebenaran yang terakhir (Sabat), walaupun semua petunjuk telah diberikan kepada kita, baris demi baris, maupun kalimat demi kalimat. Gambar itu memberitahukan ceritera-nya; simbol-simbol itu tidak berdusta. Gantinya kita mendurhaka karena kepada kita dibukakan kegagalan-kegagalan kita, kita harus hanya memuji Allah dalam kemurahan-Nya. Ia telah mengeluarkan suatu panggilan bagi reformasi, supaya kita  tidak akan tertinggal untuk binasa dalam dosa-dosa kita, melainkan kepada kita diberikan suatu kesempatan untuk memilih kepada siapa kita hendak berbakti.

Pertanyaan mungkin timbul, ”Bagaimanakah kita telah menajiskan kebenaran Allah?”  Hanya satu dari antara banyak petunjuk yang akan dikutip di sini. Testimonies,  jilid 1, halaman 471, 472 berbunyi sebagai berikut : "Suatu kesalahan besar telah dibuat oleh beberapa orang yang mengakui kebenaran sekarang, karena menawarkan barang-barang dagangan selama berlangsungnya perkumpulan–perkumpulan........ Para pendeta telah berdiri di dalam mimbar dan menghotbahkan suatu pidato penting, lalu kemudian oleh menawarkan barang-barang dagangan, dan bertindak sebagian sebagai seorang penjual barang, bahkan di dalam rumah Allah......... Tanggung jawab untuk menjual buku-buku kita janganlah dibebankan pada pendeta yang bekerja membagi-bagikan firman dan doktrin." Testimonies, jilid 8, halaman 250 berbunyi : "Aku tampak pembimbing kita (Kristus) menunjuk kepada pakaian-pakaian dari mereka yang disebut orang-orang benar itu. Ditelanjangi-Nya mereka itu, dibukakan-Nya kekotoran mereka itu di bawah. Kemudian firman-Nya kepadamu : 'Tidakkah kau melihat bagaimana mereka itu secara berpura-pura menutup-nutupi kekotoran dan kebusukan tabiat mereka?' Bagaimana negeri yang setia itu telah menjadi suatu sundal?" Rumah Bapa-Ku telah dijadikan sebuah rumah dagang, yaitu suatu tempat dari mana kehadiran Ilahi dan kemuliaan telah lenyap! Karena sebab inilah terdapat kelemahan, dan kekuatan telah gagal.'" Demikianlah kita memperoleh bukti bahwa setiap kebenaran sedemikian jauh telah dinajiskan, termasuk pula Sabat itu.

4O HARI ITU DAN APA YANG TERJADI SELAMA ITU

Sejauh ini, 390 tahun itu telah berhasil dijelaskan, dan kita sekarang akan memikirkan 40 hari itu, yaitu 40 tahun itu. Setelah Yeheskiel berhasil menyelesaikan 390 hari itu, maka kepadanya diberitahu untuk berbalik sekarang ke sisinya sebelah kanan dan supaya berbaring di atasnya 40 hari lamanya. Berbeda daripada 390 hari itu, maka ia tidak boleh memakan apa-apa, melainkan berpuasa selama keseluruhan 40 hari itu, maka selama masa periode ini ia harus berbaring pada sisi kanannya. Sebagaimana yang sudah kami jelaskan terdahulu, bahwa jika seseorang harus berbaring pada sisinya sebelah kiri, maka lambung tidak akan dapat mengosongkan dirinya sendiri; tetapi kini ia harus berbaring pada sisinya sebelah kanan. Posisi ini akan memberikan kesempatan bagi lambungnya untuk mengosongkan dirinya. Secara alamiah, jika lambung hendak kosong dan belum dapat menerima makanan lainnya, ia akan merasa lapar (lambang dari lapar rohani).

Lambang ini menunjukkan, bahwa sidang telah berada dalam kemerosotan rohani selama 40 tahun lamanya, dan ia tidak memiliki makanan rohani yang baru untuk dimakan. Orang boleh saja mengatakan, "Kami memiliki Alkitab dan tulisan-tulisan Kesaksian dan kami makan daripadanya." Memang benar kita memiliki semuanya itu, tetapi semua itu telah tertutup dari pada kita, sebab kita tidak menggunakan dengan sepatutnya kebenaran yang sudah kita miliki, dan adalah suatu kenyataan bahwa sidang belum memiliki terang baru atas kata-kata Injil yang belum dapat dipahami selama 40 tahun yang lalu.

Periode 40 tahun itu dimulai dalam tahun 1890, sesuai dengan bagan yang terdapat pada akhir bab IV pada waktu mana 390 tahun itu berakhir. Waktu itu telah berlalu, maka kini kita harus memperoleh makanan atau sebaliknya kita akan mati, dan Allah dalam kemurahan-Nya telah ingat akan umat-Nya dan Ia sedang mengundang mereka untuk datang hampir bagi suatu pesta perayaan yang baik lainnya.

Maukah anda, saudara-saudaraku, datang hampir bagi perjamuan yang besar itu? Atau maukah anda mengada-adakan alasan untuk tidak datang? Maukah anda mengatakan, "Saya telah membeli sebidang tanah, maka saya perlu sekali pergi untuk melihatnya; mohon kiranya saya dimaafkan." Atau maukah anda memberi jawaban, "Aku telah membeli lima pasang lembu, maka aku akan pergi untuk mencobanya." Atau kelak akan jadi bahwa anda baharu saja "menikah dan sebab itu saya tidak dapat datang." Ingatlah bahwa "orang-orang miskin, dan orang-orang kudung, dan orang-orang timpang, dan orang-orang buta"; dari "jalan-jalan raya dan lorong-lorong tidak akan ragu-ragu untuk datang; rumah itu akan dipenuhi orang". "Karena Aku tegaskan kepadamu, bahwa seorang pun tiada dari antara segala orang yang diundang itu akan menikmati perjamuan-Ku." Lihat Lukas 14 : 16 - 24.

TUJUH — ANGKA YANG SEMPURNA

Di dalam nubuatan ini kita temukan adanya hanya enam bagian, maka hanya enam langkah yang telah ditempuh Luther, Knox, Wesley, Campbell, Miller dan White. Angka "enam" bukanlah suatu angka yang sempurna. Jadi,  nyatalah bahwa masih ada satu bagian lagi yang lain yang akan menyusul, dan suatu langkah lagi untuk maju. "Tujuh" adalah angka yang sempurna, yaitu angka Alkitab. Masalah sekarang adalah, mengapa bagian yang ke tujuh tidak diikut-sertakan di dalam nubuatan ini? Sebab enam bagian itu telah dikotorkan; telah dinajiskan dengan persiapan ciptaan manusia, yaitu hasil-hasil pikiran manusia, dan berbagai rencana telah dimasukkan dan diikuti, yang dalam pemandangan Allah adalah bagaikan "tahi”. Tetapi tidak demikian halnya dengan yang ke tujuh, karena itulah yang terakhir; yang ke tujuh itu harus murni. Bagian yang terakhir ini, murni dan tidak dikotorkan, telah dilambangkan oleh malaikat dari Wahyu 18 : 1, "Maka sesudah segala perkara ini aku tampak seorang malaikat lain turun dari langit, dengan memiliki kuasa besar; maka bumi diterangi dengan kemuliaannya," Adalah pada waktu ini maka nubuatan Yesaya itu akan digenapi. Yesaya 52 : 1, 2 berbunyi : "Bangunlah, bangunlah; kenakanlah kuatmu, hai Sion; kenakanlah semua pakaian perhiasanmu, hai Yerusalem. Kota Suci, karena mulai dari sekarang tidak akan lagi masuk ke dalammu orang-orang yang tidak bersunat maupun yang keji. Kebaskanlah habu daripadamu, bangunlah dan duduklah, hai Jerusalem; lepaskanlah segala pengikat lehermu, hai puteri Sion yang tertawan (sidang Allah yang murni)."

Perhatikanlah bagian yang terakhir dari ayat yang pertama: "Karena mulai dari sekarang tidak akan lagi masuk ke dalammu orang-orang yang tidak bersunat, dan mereka yang keji." Selalu ada terdapat di dalam sidang orang-orang yang tidak bersunat, dan mereka yang keji, dan orang-orang yang tidak bertobat, dalam sepanjang sejarahnya, tetapi di sini nabi itu menyatakan bahwa kelak "tidak akan ada lagi". Marilah kita bersyukur kepada Allah kita untuk janji yang termahal ini, dan untuk ungkapan dari Firman-Nya. Nabi Zepanya juga menyatakan : "Israel yang sisa tidak akan melakukan kejahatan, tidak akan berbicara dusta; juga suatu lidah yang menipu tidak akan lagi terdapat di dalam mulut mereka; karena mereka akan makan dan berbaring dan tidak seorang pun yang akan menakut-nakuti mereka." Di dalam buku Prophets and Kings, halaman 725 kita baca sebagai berikut : "Dengan berpakaian senjata kebenaran Kristus, maka sidang akan memasuki peperangannya yang terakhir. 'Indah bagaikan bulan, cerah bagaikan matahari, dan hebat bagaikan bala tentara dengan panji-panjinya'. ia akan maju terus ke seluruh dunia dengan kemenangan serta untuk memenangkan."

Dapatlah dijelaskan bahwa ini membawa kita kepada pembukaan dari meterai yang ke tujuh dari Wahyu 8 : 1. Sidang pada langkah yang ke tujuh, di bawah meterai yang ke tujuh, dan dalam trompet yang ke tujuh. Dengan ini kita mengetahui bahwa kita sudah sampai di perbatasan dari Kekekalan itu. Maukah bibir dari salah seorang di antara kita mengucapkan kata-kata : "Masa menuai sudah lewat, musim panas sudah berakhir, dan kita belum juga selamat?" Tetapi bagaimanakah kita akan memperoleh kesempurnaan ini? Itu tidak akan mudah. Jika kita tidak berusaha kita tidak akan pernah sampai ke tanda itu, karena musuh tidak akan membiarkan seutas benang pun lepas. Ia telah mengganggu sepanjang jalan, dalam setiap langkah, dan setiap bagian dari kebenaran, dan semua rencananya adalah jauh lebih kuat sekarang daripada yang pernah ada sebelumnya. Tetapi bagaimanapun juga, nubuatan telah menyatakan, bahwa mereka yang 144.000 itu tidak pernah menyembah sujud kepada Dewa, "dan di dalam mulut mereka tidak terdapat tipu; karena mereka adalah tidak bersalah di hadapan tahta Allah.” Pada waktu ini organisasi mempekerjakan kira-kira 10.000 pengerja evangelisasi, tetapi apakah yang akan jadi apabila 144.000 orang yang tidak berdosa, tidak bercacad-cela atau sesuatu kerutan, ataupun sesuatu perkara yang sedemikian ini, yang dipenuhi dengan Roh Allah, mulai melintasi benua? Yang sedemikian inilah permulaan dari langkah yang ke tujuh itu. Tidak heran jika nabi menyatakan : "orang-orang yang tak bersunat dan orang-orang yang keji tidak akan lagi masuk ke dalammu". "Maka Aku akan menjadikannya suatu bangsa yang kuat."  Mikha 4 : 7.

Kalaupun nubuatan mengenai 430 tahun itu menemukan permulaannya dengan Reformasi oleh Luther dan lain-lainnya, pelajaran ini adalah berlaku bagi masa ini, dan bagi umat dari zaman ini. Belum pernah sebelumnya nubuatan ini dapat dimengerti, dan bahkan sampai kini belum ada seorang pun pernah mengetahui banyak daripadanya, tetapi apabila genap waktunya, maka Allah akan memberitahukannya. Demikianlah Ia telah menghantarkan umat-Nya dari waktu ke waktu. Ayat-ayat yang belum dijelaskan akan kini dipertimbangkan di bawah ini.

PENGEPUNGAN


"Engkau juga, hai anak Adam, ambillah olehmu akan sebuah batu bakar, dan letakkanlah dia di hadapanmu, dan gambarkanlah padanya kota itu, yaitu Yerusalem." Yeheskiel 4 : 1. Dari terjemahan bahasa Iberani terbaca sebagai berikut : "Ukirkanlah atasnya sebuah kota, yaitu "Yerusalem", (kota itu : Sebuah lambang dari keanggotaan sidang). Yeheskiel dianjurkan untuk mengukir sebuah kota, dan menyebutkannya Yerusalem, dan ia itu harus diukir di atas sebuah batu bakar. Kertas atau kulit tidak boleh digunakan, sebab itu tidak tahan lama seperti batu bakar. Jika ia itu diukir di atas batu bakar maka itu tidak akan dapat dihapus. Maksudnya ialah bahwa nubuatan ini pasti akan jadi, dan setelah kejadiannya sekali menjadi sejarah, maka orang tak akan dapat menghapuskan segala perkara yang telah digambarkan; Ia itu akan tetap berada sepanjang segala zaman. (Batu bakar yang disebut di sini bukanlah hasil produksi. Itu adalah suatu batu bakar alam, dan digali dalam lempengan-lempengan besar yang terpisah sendiri-sendiri yang bagian-bagian tertentu di negeri itu ditemukan secara melimpah. Itu umumnya atau khususnya digunakan untuk pembuatan atap rumah atau lantai).

Ayat 2 : "Dan kepunglah dia, dan dirikanlah sebuah kubu pertahanan melawannya, dan timbunilah tanah untuk melawan dia, tempatkan juga perkemahan tentara berhadapan dengan dia, dan susunlah alat-alat pendobrak melawan dia sekelilingnya." "Kepunglah dia" : Artinya, menyerbu kota itu (sidang) dengan suatu bala tentara untuk memaksakannya supaya menyerah; berusaha untuk dapat memiliki kota itu, — yaitu sidang itu. "Dan dirikanlah sebuah kubu pertahanan melawannya" : Sebuah kubu pertahanan mengelilingi sebuah kota membuat kota itu menjadi aman, dengan demikian "mendirikan sebuah kubu pertahanan melawan kota itu”, — yaitu sidang itu. "Dan dirikanlah sebuah kubu pertahanan melawannya" : Sebuah kubu pertahanan mengelilingi sebuah kota membuat kota itu menjadi aman, dengan demikian "mendirikan sebuah kubu pertahanan melawan kota itu" berarti untuk menjamin agar tidak seorang pun yang di dalamnya dapat lolos. "Dan timbunilah sebuah gunung" : kata "gunung" dalam terjemahan Yunani ialah membuat (Prohomata), yang berarti "kubu-kubu", yaitu suatu tanggul yang mengelilingi sebuah benteng, demikianlah mengusahakan setiap cara dan pengawasan untuk merebut kota itu. "Tempatkan juga perkemahan tentara berhadapan dengan dia" : Artinya, membuat tempat-tempat tinggal sementara. Maksudnya adalah, melakukan persiapan untuk tetap tinggal di sana sampai anda berhasil menguasai kota itu. "Dan susunlah alat-alat pendobrak melawan dia sekelilingnya": Atau, secara bebasnya, "pengendali-pengendali utama" : Yang berarti suatu alat dengan mana untuk menghantam atau memukul. (Alat-alat pendobrak di sini diterjemahkan dari bahasa Inggris "battering rams"). "Ram" ialah seekor domba jantan yang digunakan sebagai suatu lambang dari orang-orangnya Allah, maka mereka akan memukul atau mendobrak berkeliling sampai kota itu berhasil direbut. Alat yang mereka gunakan untuk memukul atau mendobrak ialah Kebenaran Alkitab yang meyakinkan, jelas, dan yang tegas.

"Kota itu" (Yerusalem) ialah sidang Allah; yaitu Masehi Advent Hari Ketujuh (Israel). Allah sendiri yang telah mengorganisir sidang ini oleh perantaraan seorang nabi, dan ada terdapat suatu perbedaan besar di antara sidang ini dan sidang-sidang selama Reformasi semenjak dari zaman Luther dan seterusnya. Allah membiarkan umat-Nya untuk dikeluarkan dari sidang oleh keputusan suara terbanyak di masa-masa yang lalu, sehingga mereka terpaksa untuk memulaikan suatu pergerakan yang lain, sehingga langkah berikutnya harus mereka buat, dan demikianlah seterusnya. Dalam hal inilah Allah akan berhubungan dengan seluruh badan. Orang-orang yang berkeluh kesah dan menangis karena segala kekejian yang dibuat di dalam sidang akan dimeteraikan oleh orang yang padanya ada tinta penyurat itu. Mereka yang telah memutuskan untuk tetap berbuat kejahatan, artinya, berbuat berlawanan dengan peraturan-peraturan yang dikemukakan oleh Roh Allah melalui tulisan-tulisan Kesaksian bagi sidang, akan dibinasakan oleh lima orang yang membawa senjata-senjata pembantai dari Yeheskiel 9 itu. Tak seorang pun akan dapat lolos, karena kota itu telah dikepung, dan dikurung dengan rapat. Adalah suatu kenyataan, bahwa dalam setiap zaman di mana Allah telah mendemonstrasikan kebenaran dan maksudnya dalam garis-garis yang sudah jelas, maka setelah ditolak, mereka itu menderita pembalasan Allah yang besar dan penuh kuasa. Sebagai contoh, orang-orang sebelum air bah yang lalu, kota-kota Sodom, Mesir, kota-kota kepunyaan orang-orang Kanaan, kota Babil dan kota Yerusalem kuno yang dulu.

PEMISAHAN DALAM PRINSIP

"Dan lagi ambillah bagimu akan sebuah kuali besi, dan taruhlah akan dia menjadi sebuah tembok besi di antara kamu dengan kota itu. Dan tunjukkanlah mukamu kepadanya, dan ia itu akan dikepung, dan hendaklah engkau mengepungnya. Ini akan menjadi suatu tanda bagi isi rumah Israel." Ayat 3. "Ambillah olehmu akan sebuah kuali besi, dan taruhlah akan dia menjadi sebuah tembok besi di antara engkau dan kota itu (sidang)" : Sebuah lambang dari suatu pemisahan yang tak terkalahkan di antara dua kelas orang-orang. Ini tidak berarti bahwa mereka tidak saling melihat, atau saling berbicara satu kepada yang lainnya, melainkan suatu pemisahan dalam prinsip, peraturan, atau petunjuk. "Dan tunjukkanlah mukamu kepadanya" : Sebagai seorang jenderal dari pasukan mengarahkan mukanya menentang suatu bangsa yang lain, dengan niat untuk mengalahkannya. “Ini akan menjadi suatu tanda bagi isi rumah Israel" : Tanda itu adalah bagi mereka yang telah dibubuhi tanda atau telah dimeteraikan; yaitu mereka yang 144.000 itu, karena mereka adalah Israel yang Benar itu.

MASA LAPAR ROHANI

"Lagi pula firman-Nya kepadaku, Hai anak Adam, bahwasanya Aku akan memutuskan persediaan roti di Yerusalem; maka mereka itu akan makan rotinya dengan ditimbang dan dengan berhati-hati; dan mereka akan meminum air sesuai takaran, dan dengan bimbang hatinya; sehingga mereka akan kekurangan roti dan air, dan mereka menjadi bimbang di antara sesamanya, dan mereka itu makin lama makin habis karena kejahatannya." Yeheskiel 4 : 16, 17. Ayat 13 berlaku terhadap masa dari 390 tahun itu; ayat 16 dan 17 berlaku bagi masa 40 tahun itu. Permulaan dari ayat 16 menunjukkan bahwa ada terdapat suatu penghentian sementara dalam nubuatan, sebab kita baca : "Lagi pula firman-Nya kepadaku", artinya, di samping itu, atau selanjutnya. "Aku akan memutuskan persediaan roti di Yerusalem" (Aku akan menghentikan, atau mengecilkan). "Sehingga mereka akan makan roti dengan ditimbang dan dengan berhati-hati, dan minum air sesuai takaran dan dengan perasaan bimbang" : artinya, dengan menghemat, sampai persediaan roti mereka habis, dan akhirnya mereka menjadi lapar. "Bimbang" : artinya, kita dapat mengatakan bahwa kita memiliki kebenaran, atau kita adalah umat Allah, tetapi kita tidak mengerti mengapa begini dan begitu; kuasa tidak ada, dan ada sesuatu yang salah.

Ayat 17 adalah kegenapan dari nubuatan yang terdapat di dalam ayat 16. Alkitab versi Douay tampaknya akan memberikan interpretasi yang lebih jelas terhadap ayat 17 yang mana kami kutip di sini sebagai berikut : "Sehingga apabila roti dan air habis masing-masing orang akan saling jatuh menindih saudaranya, dan mereka akan merana dalam kejahatannya." Permulaan dari ayat ini dalam bahasa Yunani dan Bulgaria adalah sama dengan pengecualian bahwa kata "umat" telah digunakan sebagai pengganti kata "saudara". Salinan dari bahasa Iberani adalah sebagai berikut : "Supaya mereka itu kelak kekurangan roti dan air dan mereka menjadi kacau di antara sesamanya dan merana karena kejahatan mereka." "Sehingga apabila roti dan air habis setiap orang dapat jatuh" (Douay) : artinya, dalam masa periode empat puluh tahun itu mereka akan menghabiskan persediaan roti mereka, dan air (rohani) sehingga menjadi benar-benar lapar, supaya dapat mereka menemukan kesalahan mereka. Mengutip buku Testimonies to Ministers, halaman 419 yang berbunyi : "Allah meminta perkara-perkara tertentu dari umat-Nya; jika mereka mengatakan, saya tidak mau menyerahkan hati saya untuk melaksanakan perkara ini, maka Tuhan akan membiarkan mereka terus mengikuti keputusan mereka yang disangka bijaksana ini tanpa hikmah pengetahuan samawi, sampai kelak kata-kata Injil ini (Yesaya 28 : 13) digenapi. Anda tidak boleh mengatakan, bahwa aku hendak mengikuti bimbingan Tuhan sampai kepada suatu titik tertentu yaitu yang sesuai dengan pendapatku, lalu kemudian berpegang teguh kepada pendapat-pendapatmu sendiri, sambil menolak untuk diberi bentuk sesuai dengan kesamaan dari Tuhan. Hendaklah ditanyakan, apakah ini kehendak Tuhan? Bukan, apakah ini pendapat atau keputusan dari ..... ?" "Tetapi firman Tuhan bagi mereka itu adalah hukum demi hukum, hukum demi hukum, baris demi baris, baris demi baris; di sini sedikit dan di sana sedikit: sehingga mereka dapat pergi, dan jatuh terlentang, dan hancur, dan terjerat, dan tertangkap". Yesaya 28 : 13.

Buku Testimonies to Ministers, halaman 105 – 107 berbunyi sebagai berikut : "Janganlah kita berpikir seperti orang-orang Yahudi, bahwa pikiran dan pendapat-pendapat kita sendiri adalah tidak mungkin salah, jangan juga seperti para anggota gereja Katholik, bahwa hanya orang-orang tertentu merupakan pengawal-pengawal kebenaran dan pengetahuan, bahwa manusia tidak berhak untuk menyelidiki Injil bagi dirinya sendiri, melainkan harus menerima penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh Bapa-Bapa dari gereja ........ Barangsiapa yang membiarkan keragu-raguan menghalangi pikiran melawan penerimaan kebenaran tidak akan dapat memperoleh penerangan Ilahi. Namun demikian, apabila suatu gambaran Injil dikemukakan, maka banyak orang tidak akan bertanya. Benarkah itu, — sesuaikah dengan firman Allah? Melainkan, Siapakah yang mengajarkannya? Dan jika ia itu tidak datang melalui saluran yang berkenan pada hati mereka, maka mereka tidak mau menerimanya. Demikianlah mereka sepenuhnya merasa puas dengan pendapat-pendapat mereka sendiri, sehingga mereka tidak mau memeriksa akan kenyataan Injil, dengan kerinduan untuk belajar, melainkan menolak untuk dipuaskan, hanya karena keragu-raguan mereka.

"Tuhan seringkali bekerja di mana kita hampir-hampir tidak mengira akan Dia; Ia membuat kita terpesona oleh mengungkapkan kuasa-Nya melalui alat-alat pilihan-Nya sendiri, sebaliknya ia melewati orang-orang yang selalu kita harapkan sebagai perantara-perantara melalui siapa terang harus datang. Allah menghendaki daripada kita supaya menerima kebenaran itu atas kenyataannya sendiri,  — karena memang itulah kebenaran ........ Tetapi berhati-hatilah jika menolak apa yang merupakan kebenaran. Bahaya besar berada dengan anggota-anggota kita karena mereka terlalu bergantung pada manusia, dan menjadikan daging sebagai pegangannya. Mereka yang tidak biasa menyelidiki Alkitab bagi dirinya sendiri, atau menimbang-nimbang akan kenyataan, mereka menaruh harap kepada para pemimpin, lalu menerima saja keputusan-keputusan yang dibuat oleh mereka: dan demikian inilah banyak orang akan menolak pekabaran-pekabaran penting yang Allah kirimkan kepada umat-Nya, kalau saja saudara-saudara pemimpin ini tidak mau menerimanya.

"Janganlah seorang pun mengatakan, bahwa ia telah memiliki semua terang yang ada bagi umat Allah. Tuhan tidak akan mentolelir hal ini. Ia telah berfirman : 'Telah Kubukakan pintu di hadapanmu, dan tak seorangpun dapat menutupnya'. Walaupun sekiranya semua saudara pemimpin kita akan kelak menolak terang dan kebenaran, pintu itu akan tetap masih terbuka. Tuhan akan membangkitkan orang-orang yang akan memberi kepada umat pekabaran bagi zaman ini ........ Andaikata seorang saudara memiliki suatu pandangan yang berbeda daripada pandanganmu, dan ia hendak datang kepadamu, sambil mengusulkan agar anda duduk bersama-sama dengannya dan melakukan suatu penyelidikan akan hal itu di dalam Injil; hendakkah kamu bangkit, dengan dipenuhi syakwasangka, lalu mempersalahkan pendapat-pendapatnya, sambil menolak untuk memberikan kepadanya suatu perhatian yang bersahabat? Satu-satunya cara yang benar ialah duduk bersama sebagai orang-orang Kristen lalu menyelidiki pendirian yang dikemukakan, di bawah terang firman Allah, yang akan mengungkapkan kebenaran dan menelanjangi kesalahan. Mentertawakan pendapat-pendapatnya tidak akan melemahkan pendiriannya sedikitpun jika memang hal itu salah, atau pun menguatkan pendirianmu jika memang benar. Jika tonggak-tonggak dari iman kita tidak akan tahan uji terhadap hasil penyelidikan, maka sekaranglah waktunya agar kita mengetahuinya. Tidak boleh ada roh Pharisi apapun yang dipelihara di antara kita." Walaupun mungkin orang akan mempermasalahkan dengan gigih akan aplikasi langsung dari kata-kata Injil yang dikutip di sini, namun pasti tidak seorangpun akan mempertanyakan pelajaran yang diajarkan di dalam publikasi ini lalu masih tidak juga mengakui ia itu sesuai dengan pergerakan ini.

***